Pasuruan,mediasi86.com

Suasana hangat dan penuh haru menyelimuti kediaman Gusmuk Bolosewu di Jln. Majapahit, Kepel, Bugul Kidul, Pasuruan pada Kamis malam, 17 Juli 2025. Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H, Gusmuk bersama putrinya, Lailatul Karomah (anggota DPRD Kota Pasuruan), menggelar acara santunan yang menghadirkan 1.000 anak yatim dan dhuafa.

 

Dengan semangat kebersamaan dan nilai kemanusiaan yang tinggi, acara dimulai pukul 19.40 WIB. Salat badal Isya menjadi pembuka suasana spiritual malam itu, dilanjutkan pemberian santunan berupa uang tunai Rp100.000 dan 3 kilogram beras untuk masing-masing penerima.

 

Lebih dari sekadar tradisi tahunan, acara ini menjadi refleksi nilai kepedulian sosial dan spiritual. “Ini adalah bentuk pembersihan harta dan doa agar keluarga kami selalu diberi perlindungan serta keberkahan,” ungkap Gusmuk, yang dikenal juga sebagai praktisi pengobatan tradisional di Pasuruan.

 

Tak hanya suasana religius, kemeriahan acara terasa dengan hadirnya grup sholawat Al-Banjari “Wira-Wiri” dari Semare, pimpinan KH. Muhammad Toha Habibi. Lantunan sholawat mereka membawa ketenangan dan kehangatan, mengiringi pengajian KH. Toha dari Pondok Semare Kraton yang menyampaikan pesan-pesan moral tentang pentingnya berbagi.

 

Kegiatan ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh setempat, seperti Kapolsek Bugul Kidul Hudi S., Wakapolsek Suhari, serta Danramil Kapten Inf. Kariyono beserta anggota Koramil Purworejo dan Bugul Kidul. Untuk pengamanan, Ketua Banser Kohar dibantu M. Toha turut mengawal acara hingga selesai dengan tertib.

 

KH. Nur Kholis dari Ponpes Metal turut hadir dan menutup kegiatan dengan doa yang menyentuh hati. Tak ketinggalan, santunan malam itu ditutup dengan makan tumpeng bersama serta pesta kembang api sederhana namun penuh makna.

 

Di salah satu dinding rumah pengobatan Gusmuk Bolosewu tertulis pesan menyentuh:

“Jangan pernah lelah menolong sesama, dalam hakikatnya itu adalah menolong dirimu sendiri.”

 

Malam Tahun Baru Islam di Pasuruan kali ini bukan sekadar perayaan, tapi juga momentum untuk mengingat nilai-nilai kemanusiaan yang sering kali luput dari kehidupan sehari-hari. Tahun baru, semangat baru—dan harapan untuk dunia yang lebih peduli.